Pulau Bali di Indonesia adalah surga bermandikan sinar matahari yang menarik setiap jenis wisatawan, mulai dari backpacker yang hemat anggaran hingga jet-setter yang mewah.
Namun – seperti halnya destinasi mana pun – sebagian besar wisatawan (terutama wisatawan pemula) akan memiliki sejumlah pertanyaan, apakah itu “Bolehkah pasangan yang belum menikah menginap bersama di Bali?” (yang semakin umum mengingat peraturan baru yang diberlakukan bagi wisatawan di Bali, yang akan kita bahas nanti) atau “Apa yang harus saya kenakan?”
Untungnya, Bali adalah salah satu destinasi termudah untuk dijelajahi, meskipun ukurannya – pulau ini mencakup 5776 km persegi (2230 mil persegi) – berarti wisatawan harus meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang ingin mereka lihat dan lakukan sejak dini. Misalnya, tempat-tempat seperti Seminyak , dengan klub pantai dan hotel bintang limanya, cenderung menjadi agak ramai selama musim puncak, sementara tujuan wisata di pedesaan, seperti Ubud , mungkin memerlukan perjalanan taksi yang lebih lama namun sepadan dengan usaha yang dilakukan. terutama bagi mereka yang ingin menghindari keramaian.
Perlu juga diingat bahwa Bali adalah salah satu tujuan wisata teraman di Asia. Seperti halnya tempat liburan lainnya, selalu ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memastikan kita tetap aman saat bepergian, namun tindakan keras terhadap pencurian kecil-kecilan dan perilaku buruk semuanya telah membantu mengubah pulau ini menjadi destinasi yang sangat ramah keluarga .
Berikut adalah tip utama kami untuk siapa pun yang menuju ke Bali.
- Pastikan vaksinasi Anda mutakhir sebelum bepergian ke Indonesia
Tidak ada vaksinasi wajib bagi pengunjung ke Bali (kecuali wisatawan yang datang dari negara dengan risiko penularan demam kuning tinggi untuk membawa sertifikat vaksinasi demam kuning), meskipun Hepatitis A, tipus, dan tetanus sering kali direkomendasikan. Bali termasuk dalam kategori “risiko rendah hingga tidak ada risiko” dalam hal malaria.
Rabies masih menjadi masalah besar di Indonesia, dan meskipun jumlah korban jiwa di Bali lebih sedikit dibandingkan di tempat lain (menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 11 orang meninggal karena rabies pada paruh pertama tahun 2023), penyakit ini masih ada, dan vaksinasi rabies patut dipertimbangkan. . Mencari tahu vaksinasi apa yang Anda butuhkan untuk liburan ke Bali sebagian besar merupakan pilihan pribadi, namun jika Anda memiliki kekhawatiran, hubungi dokter setempat Anda untuk mendapatkan panduan terbaru.
- Bawalah botol yang dapat digunakan kembali
Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan wisatawan: “Apakah air keran di Bali aman untuk diminum?” Jawaban singkatnya adalah “tidak”. Pilihlah air kemasan atau, lebih baik lagi, bawalah botol dengan membran penyaring air bawaan. Membeli air kemasan – terutama di restoran – bisa dengan cepat menjadi mahal, yang merupakan alasan lain mengapa kami menyukai air yang disaring dan dapat digunakan kembali, seperti Larq dan Lifestraw. Ini juga berguna untuk memurnikan air yang digunakan untuk membersihkan buah dan sayuran. Selain itu, cobalah untuk menghindari es dan gunakan air kemasan untuk menyikat gigi. - Jangan hapus musim hujan
Memiliki gambaran kasar kapan musim kemarau dan musim hujan tiba tentu merupakan sesuatu yang berguna untuk diketahui sebelum berangkat ke Indonesia . Namun bersabarlah – musim hujan di Bali, yang berlangsung antara bulan Oktober dan April, adalah waktu yang tepat untuk berkunjung. Hal ini ditandai dengan hujan singkat dan deras yang seringkali hanya berlangsung beberapa menit. Selain fakta bahwa harga segala hal – mulai dari tiket pesawat regional hingga hotel – anjlok, pulau ini menjadi sangat subur, cuacanya masih hangat (biasanya berkisar antara 24°C/75°F dan 29°C/85°F) , dan tempat-tempat wisata utama bebas dari keramaian. Anda juga akan lebih mudah mengambil tempat saat bertamasya, seperti tur snorkeling dan pendakian berpemandu. - Belilah semprotan serangga
Jelasnya, Bali tidak mempunyai masalah nyamuk yang besar, namun sama seperti tempat lain di Asia Tenggara, serangga penggigit sial ini menyukai sesi penghisapan darah sesekali – dalam kasus Bali, khususnya selama musim hujan antara bulan November dan April. Kurangi beban dompet Anda dengan membeli obat nyamuk di Bali dan memilih semprotan serangga buatan Asia. Merek-merek Asia yang populer (dan jauh lebih murah) yang dapat Anda temukan di seluruh Indonesia termasuk Soffell (ambillah versi beraroma bunga yang sangat menyenangkan jika Anda bisa). - Hindari bepergian pada jam sibuk
Lalu lintas di Bali bisa sangat buruk – terutama di sekitar tempat-tempat sibuk seperti Denpasar dan Kuta – dan perkiraan waktu perjalanan di aplikasi seperti Google Maps atau Grab terkenal tidak bisa diandalkan. Waktu sibuk cenderung terjadi pada pukul 06.00 hingga 08.00 (tetapi jalanan sering kali tetap sibuk hingga pukul 10.00 saat pelancong harian berangkat) dan pukul 16.00 hingga 19.00. Berikan banyak waktu untuk bepergian dari A ke B, terutama saat menuju ke bandara. - Kemasi pakaian yang akan menutupi Anda saat Anda tidak berada di pantai
Di Bali, pakaian renang minim diperbolehkan untuk ke pantai, namun tidak untuk jalan-jalan ke supermarket atau restoran.
Pria dan wanita perlu memastikan bahu dan kaki bagian atas mereka tertutup ketika mengunjungi tempat keagamaan, meskipun sebagian besar tempat tersebut menyediakan sarung untuk dipinjam oleh pengunjung. Berkemaslah layaknya seorang profesional dengan membawa syal berbahan katun tipis yang dapat berfungsi ganda sebagai sarung jika Anda mengunjungi kuil atau tempat keagamaan lainnya, dan celana panjang berbahan katun tipis (poin bonus jika dilengkapi dengan obat nyamuk), yang akan melindungi Anda dari gigitan sekaligus memberikan cakupan yang cukup di tempat-tempat di mana celana pendek denim kecil atau rompi tidak dapat digunakan.
- Berperilaku hormat
Berbagai pemberitaan media mungkin memberi kesan mudahnya mendapat masalah di Bali, namun kenyataannya tidak. Pada kenyataannya, Anda hanya perlu bersikap bijaksana: jangan menggunakan narkoba (tertangkap dengan kurang dari satu gram ganja akan membuat Anda dipenjara), bersikap hormat dan berpakaian pantas di tempat keagamaan, jangan mengendarai sepeda motor atau moped tanpa a helm (polisi Bali baru-baru ini mulai menindak keras pengemudi moped asing), dan memperlakukan penduduk setempat dengan hormat. - Penduduk setempat akan tertarik untuk berbagi pengetahuannya dengan Anda
Menginap di hotel dengan concierge atau resepsionis yang ramah? Jangan ragu untuk memanggangnya di bar, pantai, atau restoran lokal terbaik. Orang Bali sangat bangga dengan pulau mereka – jangan kaget jika bartender di bar pantai favorit Anda akhirnya mengundang Anda ke rumah mereka untuk makan malam bersama keluarga – dan sangat menyukai memberi tahu pengunjung tentang pantai favorit mereka, jalan-jalan di alam, atau kuil. - Makan, minum, menginap dan berbelanja secara lokal
Jangan takut untuk menjadi lokal, apakah itu berarti makan di restoran kecil yang dikelola keluarga atau memilih merek minuman lokal. Anda akan membayar lebih sedikit dan menikmati hidangan lokal yang lezat, dan Anda juga akan berkontribusi langsung terhadap perekonomian lokal. Saat ini, bahkan restoran, bar, dan hotel independen terkecil pun akan terdaftar di situs ulasan online seperti Zomato (terutama yang populer di Asia), dan sekilas akan memberi tahu Anda apakah bisnis tersebut memiliki reputasi baik atau tidak. - Bawalah uang receh
Banyak bisnis di Bali menerima pembayaran dengan kartu, namun masih banyak tempat yang hanya menerima uang tunai. Ini termasuk kuil, toko suvenir kecil, dan tukang pijat tepi pantai (yang menawarkan beberapa layanan pijat terbaik). ATM di pulau ini mungkin tidak dapat diandalkan dan juga jumlahnya sedikit dan jarang ditemukan di beberapa daerah. Selain itu, jangan berasumsi Anda akan selalu memiliki data seluler yang Anda perlukan untuk memesan taksi berbagi tumpangan. Jika Anda perlu memanggil tuk-tuk atau taksi dari pinggir jalan, kemungkinan besar Anda harus membayar secara tunai.
Saat menggunakan ATM, pilihlah yang terhubung dengan bank-bank besar (di Indonesia termasuk BNI, Bank Mandiri, BCA dan CIMB Niaga) untuk menghindari biaya penarikan dan ingat bahwa ATM di Indonesia mengeluarkan uang tunai terlebih dahulu, jadi jangan lupa menunggu sampai Anda kartu untuk muncul.
- Berkeliling dengan moped (tapi selalu pakai helm)
Moped adalah cara termurah untuk berkeliling Bali dan seringkali – terutama pada jam sibuk di tempat-tempat seperti Kuta – juga merupakan cara tercepat. Mereka juga ditawarkan sebagai moda transportasi oleh Grab dan Gojek (aplikasi berbagi perjalanan paling populer di Bali), dan harga perjalanan dengan moped jauh lebih murah dibandingkan dengan mobil. Ingatlah untuk memeriksa ulasan pengemudi pilihan Anda dan selalu memakai helm (biasanya pengemudi akan menyediakannya). Hindari memanggil ojek di jalan – Anda tidak akan dapat memeriksa kredensial mereka, dan, pada kenyataannya, Grab dan Gojek memiliki begitu banyak pengemudi skuter (keduanya dapat dikenali dari jaket hijau cerahnya) sehingga hal tersebut tidak diperlukan. - Ada undang-undang yang melarang seks sebelum menikah
Pada bulan Desember 2022, pemerintah Indonesia mengeluarkan undang-undang baru yang melarang hubungan seks di luar nikah. Secara teknis, undang-undang ini berlaku baik bagi pengunjung maupun penduduk setempat.
Pada saat itu, diumumkan bahwa undang-undang tersebut baru akan diberlakukan pada akhir tahun 2025. Sejak itu, Gubernur Bali mengatakan bahwa undang-undang tersebut – yang oleh beberapa surat kabar dijuluki sebagai “Larangan Bali bonk” – tidak akan berlaku bagi wisatawan dan, Selain itu, pihak yang bersalah hanya dapat dilaporkan oleh pasangan, orang tua atau anak. Ringkasnya, undang-undang ini mencerminkan perkembangan hak asasi manusia yang mengkhawatirkan di Indonesia, namun hal ini tidak akan berdampak pada wisatawan.
Sumber: https://www.lonelyplanet.com/articles/top-tips-for-visiting-bali